Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Jangan Takut, Ada Aku! 



Jangan Takut, Ada Aku! 

0Gu Xiaoran mengerutkan keningnya. 'Cheng Peini sengaja membuat dirinya celaka agar aku mau mengakui bahwa ini adalah kesalahanku. Jadi mungkinkah ketika dia bangun, dia akan mengakui bahwa dia sendiri yang menyelipkan cincinnya ke dalam tanganku lalu melompat dari lantai 2?' Batin Gu Xiaoran.     
0

"Jangan takut, ada aku!" Jari-jari Mo Qing mengusap alis Gu Xiaoran yang mengerut, "Sebelum masalah ini selesai, aku tidak mengizinkan kamu pergi sendirian."     

Gu Xiaoran merasa heran sekaligus terkejut saat mendengar Mo Qing berkata seperti itu. Tanpa sadar Gu Xiaoran langsung membuka kedua matanya lebar-lebar, dia takut bahwa dia sudah salah dengar. 'Dia bilang… jangan takut, ada dia?' Batinnya.     

"Aku yang membawa kamu pulang, jika kamu ingin pergi, maka aku juga akan pergi bersamamu. Tapi sekarang kita tidak boleh pergi begitu saja." Karena jika mereka pergi begitu saja, itu berarti mereka sama saja seperti mengakui kesalahan tersebut!     

Saat ini Gu Xiaoran seperti tenggelam dalam air, namun ada seseorang yang mengulurkan tangannya lalu menariknya untuk keluar, dan berusaha menyelamatkannya.     

Keluhan yang ada di dalam hati Gu Xiaoran perlahan mulai lenyap. Tidak peduli seperti apa Mo Qing membenci dirinya, namun Mo Qing akan selalu melindunginya di depan umum.     

Gu Xiaoran tidak perlu menanggung masalah ini sendiri. Mo Qing menatap Gu Xiaoran dengan tenang, dan seketika suasana berubah menjadi ambigu.     

Dari kecil hingga dewasa, tidak peduli masalah apapun yang terjadi, Gu Xiaoran harus menanggungnya sendiri. Masalah yang bisa diselesaikan, dia akan menyelesaikannya sendiri. Namun ketika menghadapi masalah yang besar, bahkan dia harus menanggung penganiayaan, dia hanya akan mencari sebuah sudut yang sepi dan menyembuhkan lukanya sendiri.     

Saat dilindungi Mo Qing seperti ini, Gu Xiaoran merasa terharu, karena selama ini dia tidak terbiasa mendapatkan perlindungan dari orang lain.     

Untuk menyembunyikan perasaannya yang tidak nyamanan, Gu Xiaoran meniru sikap Cheng Peini yang manja dan selalu bisa mencuri perhatian orang lain itu. Tiba-tiba Gu Xiaoran menarik lengan baju Mo Qing sembari berkata, "Qingqing, kamu memesan cincin itu secara khusus di Prancis. Meskipun aku punya kesempatan untuk mengambil cincin itu, aku tetap tidak berani memegang cincin itu. Dia sendiri yang menyelipkan cincinnya ke dalam tanganku. Aku benar-benar tidak merebut cincin itu darinya."     

Ekspresi wajah Mo Qing seketika langsung tampak muram, kemudian dia mencubit pipi Gu Xiaoran sembari berkata, "Tidak usah percaya dengan omongan orang lain!"     

Gu Xiaoran pun langsung berteriak kesakitan, lalu dia memarahi Mo Qing, "Kamu memang bukan manusia, hal seperti ini pun kamu lakukan."     

Tiba-tiba terdengar suara tertawa dari arah depan pintu.     

Gu Xiaoran menoleh ke belakang dan melihat seorang gadis yang sangat cantik sedang tersenyum padanya.     

Apakah dia adalah Lin Shuangshuang? Batin Gu Xiaoran.     

Mo Qing melirik wanita itu, "Kenapa? Apakah kamu merasa senang bisa menonton semua ini? Jika kamu ada waktu luang untuk menonton semua ini, lebih baik kamu membantuku untuk menjaga Xiaoran."     

Setelah berbicara seperti itu, Mo Qing langsung menyeret Gu Xiaoran masuk ke dalam vila.     

Gu Xiaoran menoleh ke belakang dan melihat gadis itu mengikuti mereka masuk ke dalam.     

Saat ini, tidak ada seorang pun di ruang tamu. Sepertinya mereka semua sedang menjenguk Cheng Peini di lantai atas. Batin Gu Xiaoran.     

Tiba-tiba Mo Qing melepaskan Gu Xiaoran dan menoleh ke arah wanita yang ada di belakang mereka.     

Lin Shuangshuang berkata, "Walaupun sampah itu menjijikkan, namun harus tetap dibereskan. Pergi saja kalau kamu memang lagi sibuk, aku akan membantumu menjaga gadis ini."     

Gu Xiaoran merasa sedikit terkejut saat mendengar Lin Shuangshuang berkata seperti itu. Dia secara terang-terangan menganggap Cheng Peini itu seperti sampah.     

Gu Xiaoran tidak bisa menahan diri untuk melirik Lin Shuangshuang beberapa kali.     

Kemudian Lin Shuangshuang duduk di sofa, dia terus memandang wajah Gu Xiaoran dan berkata, "Tidak perlu khawatir, Kakakku akan menyelesaikan masalah ini tersebut dengan baik."     

Gu Xiaoran merasa tidak nyaman dengan tatapan Lin Shuangshuang yang seperti itu kepadanya. Kemudian Gu Xiaoran pun berbicara untuk menghilangkan perasaannya yang canggung, "Halo! Cheng Peini pernah bercerita padaku tentang kamu."     

Lin Shuangshuang mengerucutkan bibirnya, seolah-olah dia tidak suka mendengar nama 'Cheng Peini'. Kemudian dia menarik kembali pandangannya dan memakan buah-buahan yang ada di piring.     

"Bukankah kamu lagi di Amerika?"     

"Iya, tapi Nenek teleponku dan berkata bahwa Kakakku sudah mempunyai pacar. Aku penasaran dengan tipe pacarnya, jadi aku langsung pulang ke sini."     

Wajah Gu Xiaoran tiba-tiba tampak memerah.     

"Akan tetapi aku tidak pernah menyangka, bahwa dia akan mencari wanita seperti kamu."     

"Aku tipe seperti apa?" Gu Xiaoran tidak tahu maksud Lin Shuangshuang berkata seperti ini kepadanya.     

Lin Shuangshuang tersenyum dan tidak banyak bicara lagi, "Jangan berdiri terus, duduk dan makanlah buah ini."     

"Maaf sudah merepotkan kalian."     

"Itu tidak benar, menurut kami ini sama sekali tidak merepotkan. Kami senang kamu bisa datang kemari."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.